Kenali Indeks Desa Membangun Sebagai Alat Penting dalam Menilai Kemajuan Desa

05 Juni 2024
Indri Yustika
Dibaca 28 Kali
Kenali Indeks Desa Membangun Sebagai Alat Penting dalam Menilai Kemajuan Desa

Indeks Desa Membangun (IDM) merupakan alat vital dalam menilai perkembangan suatu desa. IDM terdiri dari tiga komponen utama: Indeks Ketahanan Sosial (IKS), Indeks Ketahanan Ekonomi (IKE), dan Indeks Ketahanan Lingkungan (IKL). Melalui IDM, desa-desa dikategorikan ke dalam lima status kemajuan dan kemandirian yang berbeda.

Desa Mandiri (Desa Sembada)

Desa Mandiri adalah contoh ideal dari kesuksesan pembangunan desa. Dengan IDM lebih besar dari 0,8155, desa ini mampu mempertahankan ketahanan sosial, ekonomi, dan lingkungan secara berkelanjutan. Mereka menunjukkan kemampuan luar biasa dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya.

Desa Maju (Desa Pra-Sembada)

Desa Maju memiliki potensi besar dalam hal sumber daya sosial, ekonomi, dan ekologi. Dengan IDM lebih dari 0,7072 tetapi kurang atau sama dengan 0,8155, desa ini belum mencapai tingkat Desa Mandiri, namun mampu mengelola potensi yang dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan warganya.

Desa Berkembang (Desa Madya)

Desa Berkembang adalah desa yang sumber dayanya belum sepenuhnya dioptimalkan. Dengan IDM lebih dari 0,5989 tetapi kurang atau sama dengan 0,7072, desa ini masih dalam proses menuju kemajuan. Mereka memiliki sumber daya yang cukup, namun masih perlu usaha lebih untuk memaksimalkannya.

Desa Tertinggal (Desa Pra-Madya)

Desa Tertinggal menghadapi tantangan besar dalam mengelola sumber daya sosial, ekonomi, dan lingkungan mereka. Dengan IDM lebih dari 0,4907 tetapi kurang atau sama dengan 0,5989, desa ini memiliki potensi namun kesulitan dalam mengoptimalkannya, sehingga kesejahteraan masyarakatnya masih terbatas.

Desa Sangat Tertinggal (Desa Pratama)

Desa Sangat Tertinggal adalah desa yang sangat rentan terhadap bencana alam, guncangan ekonomi, dan konflik sosial. Dengan IDM kurang atau sama dengan 0,4907, desa ini menghadapi kesulitan besar dalam mengelola sumber daya sosial, ekonomi, dan ekologi, menyebabkan kemiskinan merajalela.

IDM bukan sekadar angka, melainkan cerminan nyata dari kondisi desa-desa di Indonesia. Dengan memahami IDM, kita bisa lebih tepat sasaran dalam merumuskan kebijakan dan program pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing desa, guna mewujudkan kesejahteraan yang merata.